Sebuah peristiwa yang mengejutkan terjadi di Taman Villa Ciani di kota Lugano, Swiss. Sebuah patung yang melambangkan pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, dilaporkan hilang pada 2 Agustus, yang memicu perhatian luas.
Karya seni yang disebut "Patung yang Hilang" ini dirancang oleh seniman Italia Valentina Picozzi, dan sejak diresmikan pada Oktober 2024, ia telah menjadi simbol penting bagi komunitas Bitcoin. Namun, pada hari setelah Hari Nasional Swiss, patung ini secara misterius menghilang.
Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh pengguna media sosial Gritto. Dia menyatakan bahwa pada malam Hari Kemerdekaan Swiss pada 1 Agustus, patung tersebut masih utuh. Namun, kemudian sekelompok orang yang diduga mabuk melewati tempat tersebut. Gritto menduga bahwa orang-orang ini mungkin dengan mudah memindahkan patung yang hanya dipasang dengan dua titik las dan melemparkannya ke Danau Lugano yang dekat.
Organisasi seni yang bertanggung jawab atas pemasangan patung Satoshigallery segera bereaksi, mengumumkan menawarkan hadiah 0,1 Bitcoin (sekitar 11.359 dolar AS) untuk setiap informasi yang dapat membantu menemukan kembali patung tersebut. CEO Tether, Paolo Ardoino, juga menyatakan keprihatinan mengenai hal ini, mengonfirmasi bahwa patung tersebut memang telah dipindahkan secara manusiawi.
Setelah melakukan pencarian, pekerja publik Lugano menemukan puing-puing patung di danau. Sayangnya, patung tersebut telah terpecah menjadi beberapa bagian, menunjukkan bahwa ini bukan tindakan pencurian untuk keuntungan ekonomi, melainkan tindakan murni penghancuran.
Peristiwa ini memicu diskusi tentang perlindungan seni publik. Banyak orang menyerukan penguatan langkah-langkah keamanan untuk simbol budaya penting, sekaligus mencerminkan risiko potensial dalam memamerkan karya seni yang kontroversial atau bernilai tinggi di tempat umum.
Meskipun patung tersebut telah dirusak, semangat Satoshi Nakamoto yang diwakilinya dan kekompakan komunitas Bitcoin tidak terpengaruh. Insiden ini mungkin akan memicu pemikiran baru tentang perlindungan warisan budaya mata uang digital, mendorong perbaikan regulasi yang terkait.
Saat ini, kepolisian setempat sedang menyelidiki masalah ini dan meminta masyarakat untuk memberikan informasi apa pun yang mungkin ada. Komunitas Bitcoin juga aktif mendiskusikan kemungkinan untuk membangun kembali patung tersebut, berharap dapat melanjutkan simbol budaya yang penting ini.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Sebuah peristiwa yang mengejutkan terjadi di Taman Villa Ciani di kota Lugano, Swiss. Sebuah patung yang melambangkan pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, dilaporkan hilang pada 2 Agustus, yang memicu perhatian luas.
Karya seni yang disebut "Patung yang Hilang" ini dirancang oleh seniman Italia Valentina Picozzi, dan sejak diresmikan pada Oktober 2024, ia telah menjadi simbol penting bagi komunitas Bitcoin. Namun, pada hari setelah Hari Nasional Swiss, patung ini secara misterius menghilang.
Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh pengguna media sosial Gritto. Dia menyatakan bahwa pada malam Hari Kemerdekaan Swiss pada 1 Agustus, patung tersebut masih utuh. Namun, kemudian sekelompok orang yang diduga mabuk melewati tempat tersebut. Gritto menduga bahwa orang-orang ini mungkin dengan mudah memindahkan patung yang hanya dipasang dengan dua titik las dan melemparkannya ke Danau Lugano yang dekat.
Organisasi seni yang bertanggung jawab atas pemasangan patung Satoshigallery segera bereaksi, mengumumkan menawarkan hadiah 0,1 Bitcoin (sekitar 11.359 dolar AS) untuk setiap informasi yang dapat membantu menemukan kembali patung tersebut. CEO Tether, Paolo Ardoino, juga menyatakan keprihatinan mengenai hal ini, mengonfirmasi bahwa patung tersebut memang telah dipindahkan secara manusiawi.
Setelah melakukan pencarian, pekerja publik Lugano menemukan puing-puing patung di danau. Sayangnya, patung tersebut telah terpecah menjadi beberapa bagian, menunjukkan bahwa ini bukan tindakan pencurian untuk keuntungan ekonomi, melainkan tindakan murni penghancuran.
Peristiwa ini memicu diskusi tentang perlindungan seni publik. Banyak orang menyerukan penguatan langkah-langkah keamanan untuk simbol budaya penting, sekaligus mencerminkan risiko potensial dalam memamerkan karya seni yang kontroversial atau bernilai tinggi di tempat umum.
Meskipun patung tersebut telah dirusak, semangat Satoshi Nakamoto yang diwakilinya dan kekompakan komunitas Bitcoin tidak terpengaruh. Insiden ini mungkin akan memicu pemikiran baru tentang perlindungan warisan budaya mata uang digital, mendorong perbaikan regulasi yang terkait.
Saat ini, kepolisian setempat sedang menyelidiki masalah ini dan meminta masyarakat untuk memberikan informasi apa pun yang mungkin ada. Komunitas Bitcoin juga aktif mendiskusikan kemungkinan untuk membangun kembali patung tersebut, berharap dapat melanjutkan simbol budaya yang penting ini.