Pada 5 Agustus, pasar modal kripto Amerika Serikat kedatangan pemain baru yang inovatif—Figure Technology Solutions (FTS). Didirikan oleh Mike Cagney, salah satu pendiri dan mantan CEO SoFi, perusahaan fintech ini telah mengajukan dokumen S-1 ke U.S. Securities and Exchange Commission (SEC), menandai dimulainya proses IPO secara resmi. Berbeda dari institusi keuangan konvensional yang mengikuti pola lama, Figure langsung mengadopsi teknologi blockchain sebagai inti operasional sejak awal untuk merevolusi ekuitas rumah dan pinjaman berbasis kripto.
Mike Cagney, yang sebelumnya menjadi pionir di industri fintech lewat SoFi, kembali mengincar perubahan pada model perbankan tradisional lewat inovasi blockchain. “Pendanaan yang kami raih menjadi validasi visi kami untuk membentuk ulang pasar modal dengan teknologi blockchain, dan kami telah merasakan manfaat nyata saat blockchain mentransformasi bisnis pinjaman maupun pasar modal yang kami jalankan,” ujar Cagney.
Di sektor hipotek, Figure menargetkan kendala utama bank tradisional: kecepatan dan transparansi. Jika sebelumnya pengajuan HELOC bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, kini melalui platform Figure, peminjam dapat mengajukan secara daring seluruhnya, mendapat persetujuan dalam 5 menit, dan pencairan dana hanya 5 hari.
Sampai saat ini, Figure membantu lebih dari 200.000 rumah tangga mengakses total USD 16 miliar ekuitas rumah, menjadikannya salah satu penyedia HELOC non-bank terbesar di AS. Pencapaian ini tidak berasal dari “pengenduran standar kredit,” melainkan berkat blockchain milik Figure sendiri, Provenance. Dibangun dengan Cosmos SDK, Provenance berfungsi sebagai blockchain publik PoS yang mendukung finalitas instan—transaksi menjadi tidak dapat dibatalkan setelah konfirmasi, menghadirkan penyelesaian yang aman dan transparan.
Provenance menciptakan catatan pinjaman on-chain yang terstandar dan tahan manipulasi, sekaligus terintegrasi dengan Figure Connect—platform pasar modal privat on-chain dari Figure. Dengan sistem ini, pemberi pinjaman dan investor dapat mencocokkan, menentukan harga, serta menyelesaikan transaksi sepenuhnya on-chain; proses yang sebelumnya memakan waktu berbulan-bulan kini dapat diselesaikan dalam hitungan hari, mempercepat efisiensi transaksi kredit privat.
Setelah sukses di pasar hipotek dengan HELOC, Figure juga semakin dikenal di dunia aset digital melalui produk pinjaman beragunan kripto.
Lewat produk ini, nasabah dapat mengagunkan Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH) dan meminjam hingga 75% loan-to-value (LTV). Suku bunga dimulai dari 8,91% (untuk 50% LTV), tanpa memerlukan cek kredit.
Seluruh aset agunan disimpan di dalam dompet kustodian terdesentralisasi dengan teknologi multi-party computation (MPC) yang terpisah. Nasabah dapat memverifikasi langsung alamat on-chain, memberikan jaminan penuh bahwa aset tidak bisa disalahgunakan. Dengan demikian, aset dapat tetap di-“HODL” untuk potensi pertumbuhan di masa depan, sementara dana tunainya bisa digunakan untuk melunasi utang, membeli rumah, renovasi, atau melakukan reinvestasi ke kripto.
Skema ini sangat menarik di pasar bullish karena investor memperoleh likuiditas tanpa harus menjual aset, sehingga tetap dapat menikmati potensi kenaikan nilai. Di saat pasar turun, mereka dapat mengakses dana darurat melalui pinjaman beragunan, sehingga terhindar dari likuidasi paksa.
Cakupan bisnis Figure melampaui solusi hipotek dan pinjaman berbasis kripto. Berbasis Provenance, Figure telah menyalurkan pinjaman lebih dari USD 13 miliar di pasar kredit privat tokenisasi senilai USD 27,74 miliar, dengan USD 11 miliar pinjaman aktif dan tingkat utilisasi di atas 84%. Berdasarkan data rwa.xyz, Figure memimpin pasar kredit privat. Baik aset hipotek maupun kredit privat, seluruhnya didigitalkan, diprogram, dan distandarisasi penerbitan serta perdagangannya secara on-chain. Aset blockchain ini mudah terkoneksi dengan protokol DeFi, membebaskan modal yang selama ini terkunci di TradFi agar dapat bersirkulasi, dijaminkan, dan dipergunakan ulang di tingkat global—menghapus batas antara TradFi dan DeFi.
Di sisi lain, Figure Markets memperkenalkan YLDS—stablecoin berbunga pertama di dunia yang telah disetujui SEC—bernilai tetap 1:1 dengan dolar AS dan menawarkan bunga berbasis SOFR dikurangi 50 basis poin, dengan yield tahunan sekitar 3,79%. YLDS sepenuhnya patuh regulasi dan memberikan imbal hasil stabil, sangat sesuai untuk pembayaran, transaksi lintas batas, pendanaan beragunan, dan aplikasi lainnya. Model “RWA + stablecoin” memperluas penetrasi Figure baik di pasar aset dunia nyata maupun digital, sekaligus memposisikannya untuk lonjakan pertumbuhan berikutnya dalam industri triliunan dolar.
Dalam beberapa tahun terakhir, Figure telah menuntaskan berbagai putaran pembiayaan dari investor papan atas seperti DCM Ventures, DST Global, Ribbit Capital, dan Morgan Creek Digital, serta mengamankan fasilitas kredit miliaran dolar dari Jefferies, JPMorgan, dan lainnya. Berdasarkan laporan pasar, konsorsium penjamin emisi IPO mencakup raksasa Wall Street seperti Goldman Sachs dan JPMorgan.
Figure juga merestrukturisasi organisasi dengan membawa Figure Lending LLC ke bawah naungan Figure Technology Solutions dan merekrut jajaran eksekutif senior yang memiliki pengalaman mendalam dalam regulasi serta tata kelola perusahaan—sebagai persiapan menuju pencatatan saham perdana yang sukses.
Tahun 2025 diprediksi menjadi awal era sejati “crypto equities”. Dari tren pesat “altcoin MicroStrategy”, lonjakan CRCL hingga 10x dalam waktu sebulan pasca-IPO, hingga perusahaan kripto seperti Kraken yang bersiap masuk bursa, konvergensi pasar modal tradisional dan on-chain kian menguat.
Saat ini, industri membutuhkan platform RWA unggulan—yang sanggup membawa triliunan dolar aset dunia nyata ke blockchain dan mengubah struktur pasar sebagaimana yang dilakukan Bitcoin dan Ethereum. Figure tengah berupaya mengejar predikat ini; langkah selanjutnya berpotensi menjadi babak penting dalam sejarah keuangan global.